Minggu, 18 Agustus 2013

Wadah Lilin

#CeritaDariKamar hari ke-18

Alhamdulillah sudah lama nggak ada pemadaman listrik bergilir. Terakhir pemadaman listrik pun juga bukan karena giliran, tapi karena cuaca. Hujan lebat, angin kencang dan petir yang membuat suasana nggak aman. Nggak tanggung-tanggung,
dari siang sampai hampir sore esok harinya listrik baru dinyalakan. Entah memang selama itu atau petugasnya kelupaan menyalakan lagi.

Saat malam hari, lilin jadi satu-satunya penerangan di kamar. Sebenarnya, mati listrik malah bersyukur. Sepi, lalu semua anggota keluarga kumpul di ruang tengah. Bercanda, dengerin musik (kalau baterai gadget belum habis) atau sekedar ngobrol sambil ngantuk-ngantuk karena sepi. Setelah shalat isya', biasanya Bapak nggak lama kemudian akan tertidur (di tempat) di ruang tengah atau Ibu sudah masuk ke kamar, seolah-olah hari sudah larut. Alhasil, jam sembilan malam sudah terasa mengantuk. Pun saya dan adek-adek memilih untuk ngamar masing-masing. Di kamar, sambil dengerin musik (juga) atau nyanyi-nyanyi pelan sendiri atau fb-an atau twitter-an atau apalah dan tahu-tahu sudah ketiduran. Lilin pun padam, karena habis dan meleleh.

Ngomong-ngomong soal meleleh, dulu saya menggunakan wadah dari plastik sebagai wadah lilin. Karena biasanya dua sampai tiga jam listrik akan menyala kembali, jadi merasa aman-aman saja. Suatu ketika, saya ketiduran. Rupanya lilin masih menyala walaupun sudah meleleh sampai habis. Wadah tersebut ikut meleleh dan terbakar, sialnya meja belajar juga ikut terbakar. Buka hanya itu, kabel charger ponsel juga sedikit terbakar untungnya nggak sampai putus karena Ibu masuk mencium bau terbakar.

"Kakaaaaak!" tiba-tiba Ibu sudah masuk kamar dan panik melihat meja belajar menyala-nyala sedangkan saya baru terbangun karena mendengar panggilan Ibu. Sebenarnya saya juga kaget dan panik, tapi karena masih setengah sadar saya nggak bersuara sedikit pun.

Sejak saat itu, nggak ada satu pun di rumah yang berbahan plastik atau bahan mudah terbakar atau mudah panas yang digunakan sebagai wadah lilin. Wadah lilin di kamar sekarang berbahan tanah liat atau gerabah (sebelumnya juga pernah menggunakan yang berbahan kaca). 

Walau kini lilin sudah jarang digunakan tapi, tetap ada di kamar. Karena sewaktu-waktu, mungkin saja mati listrik.











2 komentar:

  1. pengen ketawa...ha ha
    saya pernah pengen ngecek bensin motor pake lilin. karna gelap, plus meteran bensin motornya rusak..dan paman saya setengah berteriak kaget...saya lupa, kalo itu bisa meledak

    eh rajin ne sekrang post...keep post, jangan kayak saya,,,jarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. api itu bahayanya kalau sudah mengenai...hiiiy

      sengaja ini, karena ikutan tantangan menulis dan itupun udah sempet terlewat 3 kali nggak nulis :(

      ayo terus nulis,,,

      Hapus

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.