Rabu, 07 Agustus 2013

Gelang dari Makassar

#CeritaDariKamar hari ke-7

Takbir. Bedug. Petasan. Kembang api. Hal yang wajib kita dengar saat malam takbiran, sebelum esok seluruh umat muslim melaksanakan shalat Ied yang menandakan masuknya bulan Syawal menggantikan bulan Ramadhan bulan yang selalu dirindukan.
Rasanya santara senang dan sedih, senang karena masih bisa bertemu dengan Ramadhan kali ini dan sedih karena bulan penuh rahmat dan ampunan telah usai. Semoga, masih ada kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan-Mu kembali Ya Allah bersama keluarga dan orang-orang tersayang. Aamiin :)
 
Beberapa tahun lalu saat masih SMP saat liburan, salah satu teman saya mudik ke kampung halamannya, Makassar. Sekembalinya, teman saya ini membawa beberapa gelang khas Makassar buat saya dan beberapa teman yang lain. Senengnya itu karena nama saya dianyam (atau dirakit) dengan benang berwarna emas pada rotan atau bambu yang berwarna hitam dengan benar. Nama yang sesuai terulis akta kelahiran. RANY.

Gelang ini mengingatkan saya tentang konflik yang pernah terjadi antara kami di kelompok tari saat itu. Masalahnya, gara-gara dua orang yang cukup keras kepala dan kuat berargumentasi di antara kami berselisih tentang koreo mana yang dipakai dan yang dibuang. Atau ada salah satu dari mereka yang PMS, hahaha. Huh. Tapi itu dulu, nggak lama kok lalu kami berbaikan dan ber-haha-hihi lagi. Sekarang sudah empat tahun ini, tiap tahunnya sekali di bulan Ramadhan kami sekelas selalu reuni. Ah, itulah salah satunya kenapa saat Ramadhan adalah saat-saat yang menyenangkan, karena kalau bukan Ramadhan dan musim mudik begini kami pasti nggak meluangkan waktu untuk bertemu. :(


"Taqobbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum (mohon maaf kalau ada penulisan yang salah). Semoga Allah subhanhuwata'ala menerima (amalan)ku dan (amalan)mu, puasaku dan puasamu."




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.