Sabtu, 27 Juni 2015

Anak Tetaplah Anak

Sampai kapanpun, bagi orangtua, Ibu dan Bapak, anak-anak mereka tetaplah anak-anak... akan selalu ada keinginan, perasaan untuk selalu merawat dan melindungi anak-anaknya.

Sebagai anak, akankah nanti kita juga merawat dan melindungi Ibu dan Bapak?

Sebagai pengingat bersama...jangan pernah lupa selalu mendo'akan, mengharapkan dan berlaku serta bersikap yang terbaik, berusahalah untuk Ibu dan Bapak kita. Sayangilah Ibu dan Bapakmu sebagaimana Ibu dan Bapakmu menyayangimu diwaktu kau kecil.

Berbuatlah yang terbaik, ringankanlah langkahmu untuk kebaikan orangtuamu walau mungkin terasa berat dan mustahil karena sesungguhnya tak ada yang mustahil buat Allah SWT selama ada usaha dan do'a. Jangan tambah lagi beban bagi Ibu dan Bapakmu. Kesuksesanmu ada karena terkabulnya setiap do'a orangtua yang tak hentinya dipanjatkan. Restu Allah SWT ada pada restu orangtuamu. Ridho Allah SWT ada pada ridho orangtuamu.

:)


Sumber gambar

Jumat, 05 Juni 2015

Aku Sekarang (Sudah) Tahu

Kamu ga akan tau kapan, dimana, bagaimana dan seperti apa permintaanmu dikabulkan karena suatu saat jawabannya seketika itu juga diperlihatkan dengan sejelasnya.

Dan kamu akan tau, itulah jawaban yang kamu butuhkan.

Tunggulah dengan tulus berharap.

Minggu, 31 Mei 2015

Aku Tak Tahu Lainnya

Aku tak tahu rasa lainnya.
Aku hanya tahu satu rasa saat ini.
Hancur.
Aku tak peduli bagaimana orang menilai.
Tentang...
Aku yang dulu.
Aku yang menurut versi mereka, kau.
Aku hanya tahu satu rasa saat ini.
Kacau.

Minggu, 10 Mei 2015

Paman dimana... Samchun odiesso... (2)


Dua anak kumal dan mencurigakan, begitulah kesan pertamaku pada dua kakak beradik Rosa dan Roni. Yah, di jaman sekarang yang apapun serba susah dimana nggak menutup kemungkinan juga semakin banyak pula tindak kejahatan dengan menggunakan modus yang beragam, salah satunya mungkin saja berpura-pura menjadi orang yang membuat korban merasa iba dan setelahnya...ah sungguh, aku nggak sanggup membayangkan kelanjutannya. Begitulah kesan pertamaku pada mereka. Khawatirku ini, berlebihan bukan?
Maklum saja, sehari-hari saat suami dan anak-anakku berangkat kerja dan sekolah, rumah seolah terasa begitu lapang. Sungguh menyebalkan.

Suatu kali aku pernah curhat pada suami.

"Yang, rumah ini sungguh nggak menyenangkan kalau nggak ada "keributan" di dalamnya."

"Bilang aja takut."

"Bukannya takut, tapi agak khawatir. Sepi, ih." Aku hanya senyum-senyum sambil mencubitinya. "Serius kok dibercandain."

"Ya..ya..takut."

"Ih."

Ah..suami dan aku memutuskan, Rosa dan Roni tinggal di rumah kami sampai mereka bisa bertemu dengan pamannya, Sigit alias Bejo, setelah ayah mereka meninggal beberapa bulan lalu. Bagas dan Bejo adalah sahabat suamiku. Lagipula kami sungguh nggak tega melihat anak-anak itu harus terlantar di luar sana tanpa perlindungan.

Jumat, 27 Februari 2015

Sedang Waras

semua orang diberi jatah rezeki, kesempatan, waktu, kemampuan yang sama oleh Allah SWT.

tapi bagi manusia...

rezeki sebanyak apapun yang ada pada-Nya akan tetap banyak berada di "tangan"-Nya jika manusia tak berusaha mencarinya. padahal kita mana tahu, Dia akan memberikan sedikit demi sedikit atau ditahan dulu lalu suatu saat diberikan yang banyak. ya, kita mana tahu.