Selasa, 10 Juli 2012

Perasaan Anak-Anak

Buat penggemar korea-koreaan pasti sudah gak asing dengan variety show Hello Baby yaitu acara dimana para idola terpilih mendapat misi untuk menjaga anak kecil yang biasanya balita selama waktu kontrak tertentu. Selain perkembangan si anak yang disiarkan buat pemirsa baik perubahan diri si anak sendiri baik dalam berinteraksi atau apakah akhirnya bisa akrab dengan para idola, kebiasaan dan sifat para idola secara langsung ataupun gak langsung juga akan menjadi tontonan yang menarik.




Sebelumnya sudah sempat nonton season 2 Hello Baby’s SHINee, season 3 Hello Baby’s LeeTeuk Suju bersama Sistar dan sekarang (sebenarnya sudah beberapa bulan yang lalu) season 5 Hello Baby’s MBLAQ (season 1 Hello Baby’s SNSD dan season 4 Hello Baby’s T-Ara belum sempat nonton, hehe). Mereka punya karakter sendiri dalam merawat si anak dan selalu saja ada pelajaran baru tentang dunia anak, kalau katanya SeungHo MBLAQ “Ini (tentang kehebatan jiwa anak) bisa ditambahkan ke dalam tujuh keajaiban dunia”.


Member MBLAQ terdiri dari SeungHo appa (26 tahun), leader karismatik yang berubah menjadi baik hati dan kebapakan, GO (baca Ji-O) appa (26 tahun) yang memiliki sifat keibuan, LeeJoon appa (25 tahun) bisa perang dengan si anak dan bertingkah seperti anak-anak, CheonDoong appa (23 tahun) yang gak tahu harus berbuat apa di depan anak-anak dan Mir appa (22 tahun) yang bikin kita bingung siapa yang jadi anak untuk dijaga.

Hello Baby season 5 ini, MBLAQ mendapat misi menjaga tiga anak multikultural sekaligus berusia sekitar 4 tahun, yaitu Dayeong (eomma Vietnam appa Korea) yang ditemukan GO, Lauren (eomma Korea appa Kanada) yang ditemukan SeungHo dan Leo (eomma Korea appa Perancis) yang ditemukan CheonDoong. Dayeong memiliki sifat yang gak mudah bergaul dengan orang lain dan bersikap tertutup awalnya kemudian dijuluki Putri Es dan bos, Lauren kebalikan dari Dayeong benar-benar anak yang cerdas, bersahabat, sudah bisa memilih hal-hal yang diinginkannya serta sering bersikap lucu (aegyeo) dan saking terlihat sempurna sampai dijuluki “ulzzang baby spy” si anak menawan mata-mata dan Leo anak yang sangat aktif dan masih kurang sopan dalam bersikap terhadap orang lain bahkan menyamaratakan dalam berbicara (di Korea ada aturan pemilihan kata-kata dalam berbicara baik dengan orang yang baru kenal, orang yang dihormati dan orang yang sudah akrab). Tapi di sini saya gak akan menjelaskan asal-usul MBLAQ ataupun bagaimana diary Hello Baby tiap episodenya :D

Judul postingan ini berhubungan dengan psikologi anak karena ada satu episode menarik yang keseluruhannya menjelaskan tentang bagaimana mengetahui keinginan dan perasaan si anak dan fokusnya ada pada salah satu anak di Hello Baby’s MBLAQ yaitu Dayeong.

Di episode 4 Hello Baby’s MBLAQ, sempat ada “insiden Dayeong” maka MBLAQ appa serta the babies pergi ke ahli psikologi anak untuk mendapatkan solusi dan berikut yang terjadi.


Kasus 1 : GO appa Berkhianat

Ibu psikolog dan Dayeong ada di ruangan duduk berhadapan di sebuah meja kecil. Di atas meja tersebut ada sebuah boneka yang agak besar dan berkantung persis seperti kantung di perut kangguru dan beberapa boneka oval sebesar kepalan telapak tangan orang dewasa dengan tulisan “SAD” serta tiga boneka setinggi telapak tangan orang dewasa yang pada wajahnya ditempeli foto Dayeong, GO dan Mir yang berukuran bahkan lebih besar dari badan boneka tersebut. Semua percakapan direkam dan disaksikan MBLAQ appa (tanpa LeeJoon) dan the babies dari sebuah monitor di ruangan yang berbeda.

GO : Apa yang mereka lakukan sekarang? Sambil melihat monitor.

SeungHo : Kita akan coba cari tahu bagaimana perasaan Dayeong.

Psikolog : Apa Dayeong tahu ini apa? Sambil menunjukkan boneka-boneka di atas meja. Boneka-boneka ini akan memperlihatkan bagaimana perasaan Dayeong. Sambil membiarkan Dayeong memegang boneka-boneka itu, terlihat Dayeong begitu tertarik karena sibuk memainkannya. Dayeong ingat waktu pergi ke kolam renang? Dayeong mengangguk tanpa melihat psikolog tersebut. Aku melihat Dayeong sedikit kecewa hari itu. Kenapa Dayeong kecewa?

Dayeong : Karena GO appa bermain dengan Lauren. (Saya sampai nangis lihat adegan di kolam renang itu dan insiden hanbok sebelumnya di episode 2. Saya tahu bagaimana rasanya. Rasanya memang sakit karena gak berani membicarakan apa yang diinginkan dan yang terlihat di wajah hanya wajah yang gak ceria. Seperti melihat diri sendiri, sama seperti apa yang dirasakan LeeJoon.)

Psikolog : Benarkah? GO appa berenang dengan Lauren?

Dayeong : Mereka melakukan itu… mengendarai itu (ban berbentuk mobil-mobilan) bersama. GO appa melakukannya bersama Lauren dan tidak pernah melakukannya bersama Dayeong. Raut wajah Dayeong berubah sedih.

GO : Wow, aku tidak tahu itu. Wow, ini…ini sungguh berhasil. Itu artinya Dayeong mengingatnya, kejadian itu bahkan sekitar dua minggu yang lalu.

Lauren : Memperhatikan monitor juga dan seolah-olah berpikiran “Lauren juga tidak tahu”.

Psikolog : Sambil memegang boneka-boneka Dayeong mengingatnya seperti itu terjadi kemarin. Sambil melanjutkan, Jadi itu yang Dayeong rasakan lewat boneka-boneka ini. Lihat boneka yang kecil ini, ini adalah “SEDIH”. Dayeong sedih dan sangat kecewa. Kata psikolog tersebut sambil menjelaskan.

Dayeong : Mengangguk.

Psikolog : Sekarang, masukkan boneka itu ke dalam “Hati Boneka” ini. Kata psikolog sambil mengarahkan Dayeong untuk memasukkan boneka kecil tadi ke dalam kantung boneka besar. Dayeong sangat sedih hari itu. Dayeong merasa tersakiti. Kata psikolog sambil menjelaskan dirinya seolah-olah sebagai Dayeong.

CheonDoong : Dayeong merasa tersakiti? Ah ha…jadi boneka di sana bertujuan seperti itu.

GO : Aku harus mendengarkan ini. GO Merasa CheonDoong mengganggu konsentrasi.

Psikolog : Sambil mengangkat boneka GO, Jadi, ayo beritahu GO appa sekarang bagaimana perasaan Dayeong dengan mengeluarkan boneka kecil itu (dari kantung boneka besar). GO appa, perasaan Dayeong tersakiti hari itu. Dayeong sedih dan kecewa.

GO : Menyesali. Dayeong sedih.

Lauren : Ekspresi wajah Lauren diperlihatkan merasa bersala dan seolah berpikiranMianhae”.

SeungHo : Mereka memiliki banyak perasaan (boneka-boneka itu).

GO : Aku merasakan banyak hal hanya dalam beberapa menit tadi.

Psikolog : GO appa berkata… Oh, jadi Dayeong merasa tersakiti dan sedih? 

Dayeong: Mengangguk.

Psikolog : GO appa berkata… maafkan appa ya. Bagaimana perasaan Dayeong setelah GO appa berkata seperti itu?

Dayeong : Sekarang Dayeong menyayangi appa dan Dayeong menyukai appa.

Dayeong akhirnya tersenyum.

Psikolog : Dayeong, bagaimana rasaannya ketika Dayeong mengatakan apa yang Dayeong rasakan daripada hanya menangis?

Dayeong : Joha.

Psikolog : Sekarang maukah Dayeong memberitahu perasaan Dayeong ke appa daripada menangis atau merasa kecewa? Appa akan membantu Dayeong (menyelesaikan masalah).

GO : Dayeong hanya memberiku semua rasa sayangnya karena akulah orang yang menemukan (bertemu dengan) Dayeong pertama kali. Sekarang GO appa tahu perasaan sedih Dayeong. Maksudku, Dayeong hanya anak kecil dan Dayeong memilih  “kesedihan”. Aku akan lebih menyayangi Dayeong dan mengekspresikan lebih rasa sayangku untuk Dayeong.

CheonDoong : Ini sangat mengesankan. Ini menarik bahwa kau bisa melihat bagaimana perasaan anak-anak dengan sebuah boneka. Aku merasa aku akan menjadi lebih nyaman ketika aku berada di situasi itu (dengan psikolog).


Kasus 2 : Dayeong vs Mir Appa

Psikolog : Siapa ini? Sambil mengangkat boneka Mir.

Dayeong : Mir appa.

GO : Dayeong tidak terlihat baik.

Psikolog : Mir appa membuat Dayeong sedikit kecewa waktu itu ketika dayeong sedang makan.

Dayeong : Dayeong kecewa saat itu. Dayeong mencontohkan dengan boneka, posisi boneka Dayeong di sebelah boneka Mir. Mir appa membalikkan Dayeong seperti ini. Dayeong memutar boneka Dayeong ke belakang boneka Mir yang membuat boneka Dayeong sendirian di belakang. 

Psikolog : Oh, Mir appa membalik Dayeong? Bagaimana perasaan Dayeong? 

Dayeong : Sangat buruk. 

Mir : Mir berekspresi seperti ingin menangis. Dayeong mengingatnya. 

Dayeong : Dayeong sedih. 

Psikolog : Dayeong akan memasukkan boneka yang mana? Dayeong memilih boneka sedih? 

Dayeong : Mengangguk.

Psikolog : Kenapa Dayeong sedih? 

Dayeong : Mir appa menghukum Dayeong! 

Psikolog : Ah, jadi Mir appa menghukum Dayeong? Kenapa Dayeong tidak mau makan?  

Dayeong : Karena Dayeong masih kenyang. 

Mir : Hanya karena itu! Aku tidak tahuuu~~~  

GO : Boneka itu akan meledak. Dayeong memasukkan semua boneka perasaan buruk ke dalam perutnya (kantung “Hati Boneka”). Tidak ada ruang lagi sekarang. 

Psikolog : Jadi sekarang akankah Dayeong memberitahu Mir appa perasaan Dayeong? 

Dayeong : Mir appa…. Dayeong merasa buruk saat itu. Bahkan saat kejadian itu Dayeong menangis tanpa bersuara di pelukan LeeJoon appa. 

Psikolog : Seberapa buruk? Akankah Dayeong menunjukkan hatimu padaku? 

Dayeong : Dayeong sedih dan sedikit terluka.

Psikolog : Mir appa minta maaf ya. Lain kali appa akan melihat ke dalam apa yang Dayeong pikirkan. Bagaimana perasaan Dayeong sekarang? 

Dayeong : Dayeong merasa baik dan sangat senang. 

Psikolog : Sekarang Dayeong menyayangi semua appa? 

Dayeong : Mengagguk. 

Mir : Sekarang Dayeong lebih baik. 

GO : Dayeong sangat penuh kasih sayang. 

Mir : Aku rasa Dayeong sangat pintar.

CheonDoong: Aku rasa Dayoeng sangat menggemaskan dan penuh kasih sayang.

Mir : Kami hanya tidak tahu pikirannya. Ketika aku mendengar Dayeong sangat sedih dan kecewa, aku merasa bersalah dan menyesali apa yang telah kuperbuat. 

Tes psikologoi Dayeong telah selesai dan Dayeong kembali ke MBLAQ appa. 

GO : Dayeong kembali! GO menyambut Dayeong dengan senang. 

Mir : Mianhae. Dengan ekspresi bersalah dan canggung. 

Dayeong : Berjalan melewati Mir tanpa menoleh dan langsung menuju GO.

Lauren : Ekspresi wajah polosnya seolah mengatakan, “Haruskah Lauren berkata maaf pada Dayeong juga?”. 

GO : Apa di sana tadi menyenangkan? 

Dayeong : Mengangguk. 

Mir : Terdengar sedikit kasar. Maaf… karena aku tidak mengerti. 

CheonDeong: Menyadari suara Mir yang terdengar sedikit kasar. Kenapa intonasimu berubah?

Kemudian Mir pindah duduk di samping Dayeong dan Lauren ikut menghampiri Dayeong dan ikut duduk di sisi lainnya Dayeong. 

Lauren : Melihat Mir appa. Ayo bersalaman bersama. 

Mir : Dayeong, appa tidak akan membuatmu merasa tidak enak lagi. Ayo salaman. 

Mereka bertiga bersalaman. 

Saat diwawancara terpisah. 

Lauren : Kami bersalaman. 

Staff : Dengan siapa? 

Lauren : Dengan Dayeong. 

Staff : Kenapa? 

Lauren : Untuk berteman baik. 

Staff : Meminta Lauren mengulangi. 

Lauren : Dayeong, ayo berteman baik. 


Setelah tes psikologi pada Dayeong, staff bertanya pada MBLAQ appa. 

SeungHo : Ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Ini harus ditambahkan ke dalam tujuh keajaiban dunia.

Mir : Aku merasa sangat senang. Ketika aku mengatakan “ayo, jangan bertengkar lagi”, Dayeong berkata ya dan memberiku ciuman. Dayeong sangat senang sepanjang hari. 

Menurut saya anak kecil memang selalu punya perasaan yang peka dan rapuh. Bisa lho saat dia sangat marah tapi kemudian dalam sekejap tiba-tiba tertawa, tergantung bagaimana orang yang seharusnya lebih ngerti (orang dewasa) bagaimana cara menghadapinya. Perasaan mereka gak mungkin bohong walau mereka gak mengatakannya karena semua terlihat jelas dari wajah dan sikap mereka. Hal-hal yang terlihat sepele sebenarnya sangat berpengaruh dan jangan dibiarkan jika itu buruk bagi perkembangan si anak karena kalau kata ibu psikolog anak itu sebagai orang tua gak boleh cepat menyerah karen tiap hari anak terus berubah. 


Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat dan berikut beberapa kosakata sederhana dalam bahasa Korea. 

Ae-gyo 애교  dari kata acting cute, bertingkah menggemasakan. 

Ul-zzang dari kata eol-gu-ri 얼구리 (kadang terdengar dan dibaca ulguri) artinya wajah dan jjang biasa digunakan sebagai ekspresi bagus, menarik, keren, jadi diartikan wajah yang menawan. 

A-ppa 아빠sebutan lain dari a-boe-ji 아버지(baca aboji) atau ayah.

Eom-ma (baca omma) 엄마 sebutan dari eo-meo-ni어머니 (baca omoni) atau ibu. 

Han-bok 한복, pakaian tradisional Korea. 

Mi-an-hae 미안해 (baca miane) bentuk informal dari mi-an-ha-da 미안하다 (baca mianada, penyebutan ‘h’ samar-samar) artinya maaf. 

Joh-a 좋아 (baca choa) bentuk informal dari joh-a-ha-da 좋아하다 (baca choaada) artinya suka, bagus (tergantung sikon).

Penggunaan hae atau tanpa hae tergantung seberapa dekat dengan orang yang diajak bicara. *tapi walaupun dekat dengan orangtua tetap gak boleh berbicara seperti berbicara dengan teman*




Sumber gambar:

ceribiru.blogspot.com
koreaboo.com 
    



    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.