#CeritaDariKamar hari ke-15
Sewaktu SMA saat kelas tiga, saya memiliki sebuah keinginan yang saya nggak bisa sebutkan apa itu. Hal yang terpikirkan adalah membuat bangau kertas. Konon, jika seseorang membuat seribu bangau kertas maka keinginannya akan terwujud.
Satu hal yang saya abaikan, permohonan tersebut adalah untuk meminta kesembuhan bagi seseorang yang sakit parah.
Saya berpikir dengan "sedikit" modifikasi membuat seribu bangau kertas, keinginan saya bisa terwujud. Modifikasi yang saya lakukan adalah menggunakan seribu bangau kertas tersebut bukan untuk (keinginan) kesembuhan seseorang dan seribu bangau kertas tersebut saya buat dengan berbagai ukuran, karena memang (sepertinya) nggak pernah disebutkan ukuran "standar" bangau kertas yang diperkenankan. Jadi bangau-bangau kertasnya ada yang ukuran kertas lipat ada yang ukuran kertas lipat se-per-sekian.
Baru beberapa hari membuat bangau-bangau kertas, saya sudah menyerah. Mungkin karena memang saya nggak ada waktu untuk membuat seribu bangau kertas atau lelah atau jenuh. Seribu bangau kertas? masih jauh, seratus pun belum ada. Alhasil, bangau-bangau kertas itu hanya tersimpan rapi pada tempatnya. Bahkan sampai saya mengeluarkan bangau-bangau kertas tersebut dari dalam lemari, saya sudah nggak ingat keinginan macam apa yang saya niatkan waktu itu. Itulah mengapa saya nggak bisa menyebutkan keinginan saya saat itu sampai-sampai saya terpikir untuk membuat seribu bangau kertas. Saya rasa itu masalah hati. Tapi saya nggak ingat apa atau untuk siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.