Minggu, 01 Desember 2013

Masalah Adalah Teman

Apa yang kau takutkan? Apa yang kau khawatirkan?


Kau hanya punya dua pilihan, mencoba atau menyesal karena menyerah.

Saat merasakan sakit, lebih ringan rasanya jika mengatakan "ya Allah, kuatkanlah hamba sampai saatnya Engkau mencabut atau menghilangkan rasa sakit ini. Ampunilah hamba ya Allah...atas semua perbuatan yang sebenarnya malah menyakiti hamba sendiri. Jaga dan lindungilah hamba dari segala perbuatan keji dan kejahatan yang mungkin saja datang."

Menangislah jika kau merasa memerlukannya, karena ada racun yang ikut keluar saat kau menangis dan menangis bukanlah hal yang memalukan atau hina. Memang benar adanya, menangis itu perlu.

Manusia tak mungkin menjalani hidupnya tanpa ada masalah. Karena setiap manusia lahir dengan masalahnya sendiri.

Masih ingat dengan lagunya Lenka - Trouble is a Friend kan? ya seperti itulah. Kau jangan sampai mencari masalah yang membuatmu dalam kesulitan. Namun saat masalah datang, bersikap bijaklah untuk mencoba menyelesaikannya dan bukannya menyerah. Karenanya kau seharusnya bisa berteman dengan masalah. 

Logikanya saat kau berteman dengan masalah, kau pasti ingin lebih tahu dan ingin lebih mengenal lagi. Jika kau sudah mengenal dengan baik, maka kau akan tahu sikap apa yang seharusnya kau ambil saat "berinteraksi" dengannya.
Sebaliknya....
Saat kau membenci masalah, kau tak akan mau tahu dan itu membuatmu tak akan pernah tahu sikap dan langkah seperti apa yang harus kau ambil untuk "berinteraksi" dengannya.

Saat kau mendapatkan masalah dan merasa tak dapat mengatasinya, biasanya begitu kau mengungkapkan masalahmu, hanya emosi yang terlontar. Tentunya kau tak ingin memperlihatkan dirimu yang gagal menahan emosi pada seseorang yang dekat, yang berharga buatmu dan membuatnya melihat atau mengingatmu dalam keadaanmu yang buruk (sikap). Karena kau pasti akan menyesalinya. Pasti.


*tulisan ini benar-benar curcol rasa absurd, hehe*

4 komentar:

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.