Jumat, 20 Desember 2013

Mede. Mayday...

Rasanya kalau belum mengalami sendiri, belum ada rasa kapok atau jera saat orang yang pernah mengalami mewanti-wanti sebelumnya. Persis seperti yang beberapa saat lalu saya alami.
Sebelumnya, pada tahu jambu monyet kan?


Tahu bagaimana rasanya bagian jambunya? Kalau belum, ya sama...saya juga belum pernah.

Kalau bagian monyetnya bagaimana? Pertanyaannya absurd gini -_-
Bagian monyet alias mede, mete atau mentenya ini buat sebagian besar kita pasti sudah nggak asing bagaimana rasanya.

Nah, bagian buah yang sebenarnya malah si monyetnya itu alias medenya. Sedangkan bagian jambunya, sebenarnya adalah dasar bunga yang mengembang setelah terjadinya pembuahan. Hmmm.

Jambu monyet atau jambu mede yang nama aslinya Anacardium occidentale ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) atau kacang-kacangan (Fabaceae), justru lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).

Nah lalu kenapa disebut jambu?
Ha mbuh lah..

Ini bukannya nyasar di pelajaran biologi lho...kita nggak akan panjang lebar bahasnya.

Cangkang buah atau biji mede (nyebut mete, mente silakan) mengandung getah yang bertekstur minyak dan ternyata berbahaya. Sekali lagi, ber-ba-ha-ya!

Getah dari cangkang biji mede mengandung urushiol *anak kimia ngerti nih* yang bisa bikin iritasi kulit manusia.

Kembali ke beberapa saat yang lalu.

Adek saya, Nana, suatu saat beli kacang mede yang masih bercangkang di pasar. Beberapa minggu berlalu, Ibu dan Nana udah nyerah buat ngulitin si monyet. Dan menyisakan hampir sama seperti sebelumnya, masih se-kresek biji mede (bercangkang).

*yah walaupun satu biji mede ada di dalam kresek, juga bisa disebut se-kresek biji mede walaupun beda arti dengan se-kresek penuh biji mede*

ngomong apa...

Intinya, mede-mede di kresek nggak bersisa banyak.

Saya yang sebenarnya tertarik buat "ngupas" cuma bilang,

"Nanti saya yang kupas!" dengan semangat, walau akhirnya beberapa minggu tak tersentuh karena sibuk. Bukan ngeles, suer.

Begitu ada kesempatan, saya ambil piasu dan mulai nyoba menguliti si cangkang biji mede.

Awalnya bertanya sendiri, ih kok berarir. Rusak ya?

Rupanya bukan air, tapi minyak.

Ibu yang juga ada di dekat sana, sambil membersihkan sisik ikan, bilang

"Ga usah...itu getahnya bikin luka."

"Minyak ini, kok getah (maksudnya karena getah identik dengan lengket)." ngeyel

Masih asik ngelanjutin ngulitin karena penasara, ini kulitnya tebel amat. Lalu lama-lama mulai risih dan capek juga.

Ambil besi berat yang cukup tebal berbentuk persegi yang biasanya dipakai untuk memadatkan tanah yang belum rata dari tempat peralatannya Bapak, lalu BUGH.

Cangkangnya lebih "mudah" kalau dibuka karena sedikit terbelah.

Ternyata nggak mudah beneran seperti bayangan saya sebelumnya, lho. Keburu semakin capek padahal cuma dapat empat atau lima biji gitu. Belum lagi yang dihantam besi malah hancur si kacang medenya.

Akhirnya beneran nyerah dan membereskan semua.

Cuci tangan, lha kok nggak ilang-ilang licin minyaknya. Pake sabun cuci piring, sabun mandi, bahkan baby oil. Gosok-gosok terus, tetap licin. Pas dikeringkan menggunakan kain buat dan sambil tetap digosok, masih juga berasa licinnya. Ih bandel!

Nah tanda-tanda aneh di sekitar area yang terkena getah cangkang biji mede, mulai kebas dan tetap masih licin. Begitu terkena air, belum ada lima menit...area yang yang terkena getah udah keriput aja gitu, seperti berendam berjam-jam di dalam air.



Dan itu terjadi dua hari.

Hari ketiga, sudah nggak keriput lagi tapi area keriput jadi mengelupas. Seperti ganti kulit tapi sama sekali nggak terasa sakit. Akibatnya warna punggung jari nggak sewarna.



Walau nggak terasa sakit, JELAS itu iritasi.

Sejak saat itu, nggak kepikiran lagi buat ngulitin si monyet.

Padahal begitu si monyet digoreng, rasanya manis, gurih, nagih. Yah, rasa kacang mede sih...

Tapi sudahlah cukup. Nggak lagi.




Jadi bener kan, manusia nggak akan jera kalau cuma dibilangin. Ngerasain dulu, baru tahu beneran apa itu jera.


Sekian.







3 komentar:

  1. beneran gak bisa di upload gambarnya?
    akan lebih menarik disertai gambar unn....

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. bagian awalnya bikin ngakak...:D
    sering makan mede tapi yang udah dibakar, alhamdulillah gak pernah sampe iritasi, yang ada malah tangan hitam-hitam kena arang..

    BalasHapus

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.