Tanpa blablabla lagi.....langsung aja tonton film A Long Visit.
JiSook adalah seorang wanita beruntung yang terlambat menyadari betapa beruntungnya dia. JiSook baru menyadari betapa sang Ibu sangat menyayanginya. Yah, tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Sejak kecil JiSook yang hidup dalam keluarga sangat sederhana adalah anak yang cerdas bahkan sang Ibu rela melakukan apapun, ya apapun demi JiSook. Karena JiSook adalah anak kebanggaan sang Ibu. Sang Ibu selalu mengedepankan kepentingan JiSook daripada dirinya sendiri. Mulai dari selalu menyambut dengan penuh kasih JiSook bagaimanapun JiSook terkadang menolaknya. Menawar barang di pasar dengan harga sampai paling murah dan membuat JiSook merasa malu dengan kelakuan sang Ibu karena menganggap sang Ibu tidak perlu meributkan uang yang sangat sedikit, padahal sang Ibu hanya ingin menyisihkan uang untuk keperluan JiSook. Bahkan JiSook pernah menyuruh sang Ibu untuk segera pulang begitu sang Ibu
baru sampai di lapangan sekolahnya saat akan diadakan kunjungan orangtua di kelasnya. Sang Ibu juga ribut dan hampir berkelahi dengan tetangganya lantaran sang tetangga menyebut pekerjaan JiSook hanyalah seorang penulis acara televisi bukannya seorang artis, tapi sang Ibu urung berkelahi karena akhirnya sang tetangga memuji JiSook. JiSook sebenarnya juga sayang pada sang Ibu, hanya saja sifat keras kepala JiSook yang terkadang memicu pertengkaran antara JiSook dengan sang Ibu tidak pernah berubah. Tapi, seorang Ibu tetaplah seorang Ibu, yang menyayangi anaknya tanpa pamrih. Seperti kata pepatah kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan.
baru sampai di lapangan sekolahnya saat akan diadakan kunjungan orangtua di kelasnya. Sang Ibu juga ribut dan hampir berkelahi dengan tetangganya lantaran sang tetangga menyebut pekerjaan JiSook hanyalah seorang penulis acara televisi bukannya seorang artis, tapi sang Ibu urung berkelahi karena akhirnya sang tetangga memuji JiSook. JiSook sebenarnya juga sayang pada sang Ibu, hanya saja sifat keras kepala JiSook yang terkadang memicu pertengkaran antara JiSook dengan sang Ibu tidak pernah berubah. Tapi, seorang Ibu tetaplah seorang Ibu, yang menyayangi anaknya tanpa pamrih. Seperti kata pepatah kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan.
Jalan cerita film ini mengalir sederhana dan begitu menyentuh, bahkan endingnya sedikit tidak terduga....sukses membuat hati saya 'sakit' lebih tepatnya terenyuh.
*jadi inget lagi* :__(
Semoga bisa memetik manfaat dari setiap apa yang kita rasakan....paipai~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.