Selasa, 08 Mei 2018

Saya adalah Saya

dulu...saya tak pernah sedikitpun memikirkan apa yang terjadi di hari ini.
dulu...saya tak pernah menyadari apa yang saya lakukan saat itu akan jadi seperti ini.
dulu...semua yang saya lakukan hanya berdasar rasa benar dan salah tanpa begitu mempertimbangkan bagaimana akibatnya di hari ini.

dulu...

dulu...

dulu.


tak tahu rasanya akan serumit ini.
tak tahu jadinya akan seaneh ini.
awalnya biasa saja, kini saya merasa ingin menertawai diri..tertawa getir.
tak tahu kenapa tangis ini masih saja ada.
merasakan tangis yang bukannya keluar tapi malah masuk.
sakit rasanya.

saya selalu tahu semua bisa terjadi seperti ini.
saya selalu tahu pertahanan saya seperti apa.
saya selalu tahu menghadapi yang seperti ini akan selalu mengalahkan saya.

tapi rupanya hal-hal yg dihadapkan buat saya tak pernah..belum akan..belum cukup untuk berhenti.
sudah dan masih akan selalu ada.
karena hal-hal seperti ini selalu tak jelas akhirnya, jadi hal-hal seperti ini selalu ada untuk saya hadapi.
mungkin nanti sampai di suatu waktu saya betul-betul bisa menyelesaikan satu hal saja dari hal-hal seperti ini yang datangnya tak tentu.
bisa jadi hal-hal seperti ini akan berhenti datang.

saya kadang iri dengan orang yang mendapat apa yang diinginkan.
saya kadang iri dengan apa yang orang temui di saat mereka kehilangan hal lain.
tapi saya sering lupa.....saya tahu saya tak akan sanggup menjadi mereka.
tak akan sanggup menghadapi apa yang mereka hadapai.

karena saya adalah saya.
saya adalah orang yang hanya bisa bertahan dan berjuang karena bagian saya sudah ditakar.

saya walau tidak keras dengan diri saya, saya tidak pernah merengek meminta sesuatu  untuk harus bisa saya dapatkan.
saya akan berjuang semampu saya...jika tak sanggup, saya lepaskan. saya relakan. saya ikhlaskan.

karena memang begitu..apa yang tak akan jadi milik saya, tak akan bisa saya dapatkan. sehancur apapun rasa perjuangan itu.
dan sekecil apapun yang saya perjuangkan akan saya dapatkan, jika memang itu milik saya.
saya tak percaya bahwa sekecil apapun yang saya inginkan, yang saya harapkan tidak butuh perjuangan.
Allah tahu apa yang saya perjuangkan.
tapi Allah tak akan memberi jika itu bukan untuk saya.
Allah tahu apa yang saya perjuangkan.
Allah tahu kapan akan memberikan semuanya sekaligus walau saya hanya berjuang sedikit saja.

sedari dalam kandungan ibu saya, saya sudah berjuang.
saya bisa saja tak membuka mata, merasakan bahagia dan luka, tangis dan tawa, jatuh dan bangun, senyum dan kecewa sama sekali.
tapi saat itu bukan hanya saya yang berjuang, ibu bapak dan banyak orang juga berjuang untuk saya, dengan saya.
sampai sekarang saya telah berjuang sendiri atau bersama dan saya tak akan berhenti berjuang.
berjuang untuk diri sendiri atau berjuang bersama.

saya tak akan berhenti berjuang sampai saya tahu saya harus menyerah dan selesai.

saya tahu saya bisa merasakan apakah semua yang saya lakukan bisa melemahkan atau menguatkan saya.
saya tak peduli.
saya hanya tahu, saya ingin.
saya ingin, saya berjuang.
entah di tengah akan terpatahkan dan menjadi akhir, atau akhirnya saya akan kecewa dan menyesali.
saya tak peduli.
banyak hal yang seharusnya indah seperti apa yang saya coba harapkan, tapi menjadi perih.
banyak hal yang saya coba perjelas, justru menjadi hilang.
apapun yang saya lakukan saya sepenuhnya sadar.
saya tahu siapa saya.
karena saya adalah saya.
saya akan memperjuangkan diri saya.
bersama atau sendiri.








karena saya belum bisa menjadi kami.

jadi...sekarang..



saya adalah saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.