Selasa, 30 Oktober 2012

Seuprit Cerita #5 [Sasaran Tembak]

Deg deg..!deg deg..!deg deg....! Mungkin kalau dipasang mikrofon di bagian jantung saya, akan terdengar seperti suara langkah kaki kuda lari. Siang itu suhu sekitar sangat membingungkan, badan juga jadi ikut bingung merespon. Terasa gerah banget tapi tak sampai mengeluarkan keringat. Sangat tidak nyaman. Rupanya pertanda turun hujan dan hujan sangat besar tapi tumben se-tumben tumbennya diikuti dengan kilat dan geluduk alias halilintar yang menggelegar dengan rentang waktu yang sebentar. Saya suka hujannya tapi tidak dengan geluduk si kentut langit #oops.

Lagi asik-asik mainin Yuri video game di kamar (ya video game yang jaman tahun 90-an itu lho), tiba-tiba hujan turun. Yuri selalu ingin main pada awalnya tapi ujung-ujungnya Yuri merengek minta dimainkan dan dia hanya asik melihat dan heboh sendiri.

"Kuncinya sudah diambil? Anaknya sudah diambil?" Yuri duduk di sebelah sambil serius memperhatikan saya yang sedang main The Gonies-nya Yuri.

Plash...BLAAARRRR!! Sebelum hujan semakin deras, blitz dari langit terlihat sangat terang dan geluduk pun mengikuti setelahnya. Teorinya fisikanya emang gitu ya, cahaya memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi dari kecepatan suara. Makanya kilat lebih dulu dilihat daripada suara geluduk yang didengar dan semakin terang kilatan cahayanya semakin besar juga suara geluduknya (kalau yang ini kenapa ya...hmm). Kaget bukan main dan refleks langsung mematikan video game dan televisi, khawatir ada ion listrik yang tak sengaja loncat ke saluran listrik dan malah menyebabkan televisi meledak.

Yuri langsung menutup wajahnya, diam dan menempel tak mau melepaskan tangannya yang memegang erat lengan saya.

Lama-lama jadi pengen BAK, tapi tangan Yuri yang memegang dengan erat tidak mau melepas dan mulai menangis karena takut ditinggal. Akhirnya saya tutup saja wajahnya Yuri dengan bantal.

"Sebentar Yuri, kakak mau p***s. Pake ini ya, tunggu..."

Belum sampai pintu kamar mandi, paket geluduk sudah dikirim begitu saja. Tiga kali sudah urung niat buat masuk ke kamar mandi walaupun akhirnya berani juga dan segera selesaikan misi di kamar mandi. Huh.

Setelah itu menuju dapur sambil merayap-rayap di tembok kayak cicak untuk ambil minum. Dari ambil gelas sampai menuangkan air ke dalam gelas rasanya bikin jantung copot berkali-kali sebanyak geluduk yang terdengar pula.

Begitu kembali ke kamar, Yuri sudah nangis-nagis sambil teriak-teriak di bawah bantal dan itu tidak terdengar saking besarnya suara geluduk itu.

Setelah dipikir-pikir, mungkin seperti itu rasanya jadi sasaran tembak.    




ps : 29 Oktober 2012, sekitar Mataram.
   

6 komentar:

  1. Wah.. Rany pake kata2 yg d sensor... p***s...hehe...

    BalasHapus
  2. waah,,, rani pipis di kasur ya??
    ^^V

    BalasHapus
  3. gmn kbr?
    rani yg ngilang? atau sy yg gk prnh keliatan?
    ayo..ayo.. ini sdh mau masuk november!

    BalasHapus
    Balasan
    1. heeeee~ sms aja ndk dbls kenapa musti tanya di sini yg lebih ribet... harus OL dulu, log in dulu..yah kalau sy langsung baca...pokoknya sy ndk mau bahas di sini, hahaha

      Hapus

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.