Minggu, 28 Oktober 2012

Dikit - Dikit Jadi Bukit

Jeng jeng jeng.....buat para blogger, ini adalah hari yang "sesuatu" yak hari ini adalah hari blogger nasional jadi... Selamat Hari Blogger Nasional... (/^_^)/ payah, baru tahu beberapa jam lalu via twit-an di twitter. *lebih payah lagi karena postingan ini gagal publish tanggal 27 akibat koneksi yang brekele* *jadi udah sehari lewat hari blogger nasional* yeaaaay -__-

Ngomong-ngomong soal kebiasaan kapan ngomongnya, kita pasti tahu lah ya teori yang mengatakan mulailah dari diri sendiri atau biasakanlah melakukan sesuatu yang kecil untuk dapat melakukan hal-hal besar atau dikit-dikit jadi bukit atau alon-alon asal kelakon (pelan-pelan asal terlaksana) atau buanglah sampah pada tempatnya atau budayakan antri dan lainnya, karena kebaikan sekecil apa pun selain berpengaruh buat diri sendiri juga secara tidak langsung berpengaruh buat orang lain dan lingkungan sekitar.

Kata kuncinya adalah
kecil dan sadar diri. Oke, saya akan mulai ocehan saya kali ini...yah sedikit curhat gitu atau malah berkeluh kesah...huff!!

1.  Di Jalanan 

Sampai sekarang banyak dari kita (mungkin) yang masih kurang dalam hal kesadaran berkendara yang baik di jalanan seperti yang pernag saya tulis dalam postingan  Beradab di Jalan. Entah kesekian kalinya buanyak buanget yang sering ngebut dan saling mendahului sesama pengguna jalan, masih mending tahu aturan tapi seringnya pada ndak tahu aturan daaaaan kebanyakan si tukang ngebut adalah anak muda. Saya termasuk muda, hahahaha saya juga sesekali ngebut tapi saya tahu aturannya...yaitu di antaranya kalau mau ngebut ya gunakanlah di lajur cepat aka lajur kanan untuk yang satu arah jangan di lajur pelan aka lajur kiri, hah bahaya tuh. Selain itu jangan sampai tiba-tiba memotong jalan pengguna jalan lainnya hanya karena ingin mengganti jalur. Biasakanlah mengurangi sedikit kecepatan kendaraan saat akan berbelok dan jangan lupa memberi isyarat lampu untuk mengganti jalur.

Bayangkan jika ada pengguna jalan yang baru bisa membawa kendaraan lalu ada pengguna jalan yang ngebut tanpa aturan tadi, kalau hanya kaget sih wajar tapi kalau sampai panik dan terjadi kecelakaan bagaimana? berebe tuh apalagi kalau ada yang jantungan, gaswat...

2. Antrian

Mengantri adalah suatu kewajiban seseorang sebelum mendapatkan sesuatu. Mengantri biasanya terjadi di tempat pembelian karcis, SPBU, pasar tradisional ataupun modern, ruang ganti, saat pembagian sembako dsj. Suatu saat saya mengantri untuk membayar barang yang ingin saya beli. Tempat antriannya sudah jelas yaitu berurutan di depan kasir, eh tapi emang manusianya yang ndak tahu aturan seenaknya saja nyerobot antrian sambil nyodorin barang ke depan mbak kasirnya dan terlewatilah saya, oke ndak papa...saya juga ndak buru-buru. Tapi kemudian dari arah berlawanan ada lagi, wah ndak bener nih. Si mbak kasirnya juga ndak beres... masak saya yang udah lama cengok ndak juga dapat giliran.

Nah jadi FYI setiap orang punya suasana hati yang berbeda walaupun ada di tempat yang sama. Ndak semua orang lho mau sabar atau rela didahuluin, kali aja orang yang didahuluin sedang kebelet, kebelet pipis, pup atau kebelet marah hehe. Jadi buat yang antri, antrilah dengan baik dan benar dan buat yang melayani antrian, perhatianlah pada urutan pengantri yang mengantri...tenang, semua pasti kebagian. Gitu aja kok repot.

3. Buang Sampah

Merasa tertinggal dari negara-negara maju yang bersihnya minta ampun. Katanya suka lihat yang bersih-bersih tapi bungkus permen aja dibuang sembarangan. Katanya suka lihat yang bersih-bersih tapi itu tangan usil amat coret-coret ndak jelas. Kalau di kelas banyak coretan eh contekan di tembok, bangku atau meja. Terkadang ada yang nulis no hape juga. Duh kelihatan banget jomblonya...jomblo kok pamer #eh. Atau meludah sembarangan. Atau benda-benda kecil lainnya ikut dibuang ke mana-mana. Itu juga sampah lho.

Biasakanlah membuang sampah selain pada tempatnya juga dengan rapi. Simpan dulu kek di kantong bungkus-bungkus apa saja yang udah minta dibuang kalau belum nemu tempat sampah. Sampah-sampah yang kecil itu kalau rame-rame masuk selokan bisa bikin air di selokan mampet lalu banjir deh apalagi di musim penghujan (kayak sekarang).

4. Ribut Sembarangan

Nonton pertandingan, perlombaan atau konser pasti ribut. Atau hajatan ada juga yang sembari menyajikan karaokean berjamaah. Okelah kalau siang hari, lha ini kadang ada juga yang sampai mau subuh belum juga selesai. Akhirnya karaokean sama adzan subuh jadi balapan, naudzubillah....

Mbok ya tahu diri, situ seneng tapi orang lain senep. Kalau mau ribut-ribut boleh tapi tahu waktu dan jangan sampai mengganggu.

5. Meniru dan Mencontek

Meniru itu bagus, karena semua yang kita lakukan adalah hasil tiruan yang nantinya akan menumbuhkan inisiatif untuk melakukan sesuatu. Karena tidak mungkin ada belajar tanpa meniru tapi jangan juga selamanya meniru. Sejak lahir kita sudah ditakdirkan untuk meniru, mulai dari berbicara, makan, berjalan dan seterusnya. Tapi apa jadinya jika yang ditiru adalah hal-hal yang buruk. Misalkan tawuran yang katanya menjaga solidaritas dan embel-embelnya. Pakai narkoba. Minum-minuman keras. Korupsi. Main hakim. Hih mau jadi apa negeri ini karena masih banyak kegiatan meniru yang ndak bener. Ya benar kan, semua berawal dari meniru.

Jadi inget masa-masa ujian saat sekolah ataupun kuliah. Yah tahulah, konsekuensinya mungkin bukan di dunia tapi di akhirat.

6. Menabung

Selain hal-hal negatif tersebut, ada juga hal-hal kecil yang bisa kita lakukan seperti menyisihkan sebagian uang yang kita punya untuk ditabung agar suatu saat jika berhadapan dengan hal-hal mendesak, tabungan tersebut bisa dipakai dengan senang hati. Mungkin bukan kita yang menggunakan tapi tujuannya untuk kepentingan bersama. Apa saja keadaannya mungkin, kan.

7. Sopan Santun

Tidak pernah ada yang namanya rugi dalam suatu kebaikan. Sama seperti sopan santun, berlaku mutlak untuk semua orang, tua, muda, kaya atau miskin. Semua sama....yang ndak punya sopan santun mungkin bukan sedang jadi orang, anggap saja khilaf. Bersopan-santun dengan orang akan menyenangkan orang itu yang membuat orang tersebut bersikap menyenangkan juga dengan kita. Bukankah semua akan menjadi baik jika kita bisa menjalaninya dengan baik walau dihadapkan dengan sebuah ketidakbaikan. Sama seperti kata siapa gitu...kita akan tetap orang baik walau orang memperlakukan kita dengan tidak baik, tentu saja kita harus menghadapi orang itu dengan baik.


Masih banyak contoh baik atau tidak baik lainnya, tapi saya cukupkan, hoaaaamh udah ngantuk, kalau ada yang perlu ditambah boleh lho...semoga bermanfaat dan kebaikan selalu bersama kita.


Wassalam,,,,,, 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Welcome blogger.... ^_^
Ber-komen-lah dengan bahasa yang baik & no SARA.