Bagaiamana ini, rasanya sudah sering terlalu sering berpikir terlalu jauh.
Pikiran jauh itu mampu membuat diri ini tak lagi merasa harus berbuat sesuatu.
Pasrah.
Rasanya suka tapi rasanya rasa suka ini tidak seharusnya. Bukannya tidak benar tapi tidak seharusnya.
Suka sekali berpikir yang di awal menyenangkan tapi ujung-ujungnya jadi memikirkan hal-hal menyedihkan.
Ah. Betapa rasa ini tidak bisa dipuaskan walau dengan menuliskan sebanyak apapun.
Tapi menulis betul-betul bisa membuat saya melepas pikiran saya.
Alloh. Harusnya saya kembali padaMu dengan mencurahkan semua rasa ini. Tak sanggup rasanya menyimpan semua.
Sudah terlalu lama menjauh dariMu ya Alloh. Astaghfirulloh..baru ingat Engkau saat susah begini.
Susah rasa ini. Padahal Alloh telah mencukupi semua kebutuhan. Tapi rasa jiwa ini tak pernah terpuaskan, selalu sedih akan sesuatu yang belum dimiliki.
Terlalu takut untuk mengambil kesempatan yang selalu ada. Terlalu pengecut.
Perih rasa hati ini. Tak ada seorang pun yang paham dan saya tak ingin siapapun memahaminya. Karena beban ini adalah beban saya sendiri. Saya tak ingin membagi beban yang orang tak pahami.
Sudah lelah. Sudah lemah dengan segala sindiran yang mungkin bukan ditujukan untuk saya, tapi saya merasa itu sindiran memang untuk saya.
Semua yang ditampilkan ditunjukkan bukan apa yang setulusnya saya rasakan. Semua terasa kosong.
Ingin marah tapi tak tau karena apa dan buat apa juga ditujukan untuk siapa. Sungguh fase yang sangat meresahkan. Tak jelas.
Ya, memang hidup selalu sesuatu yang tak jelas.